Dalam pendalaman Alkitab (PA) sebelum-sebelumnya sudah dibahas 1 Korintus 1:1-17 . Kitab Korintus adalah surat dari Paulus dan Sostenes kepada jemaat Allah di Korintus dan orang-orang di segala tempat yang berseru kepada Tuhan Yesus Kristus. Setelah salam, Paulus juga mengucap syukur di ayat 4-9 atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya dalam Yesus Kristus yang setia. Di ayat 10-17 dibahas juga mengenai jemaat yang mempermasalahkan baptisan yang mengakibatkan perselisihan dan perpecahan di antara mereka. Namun Paulus menekankan bahwa hal yang lebih penting bukanlah tentang pembaptisan, melainkan tentang pemberitaan injil. 1 Korintus 1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis 6 , f tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat g perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Di persekutuan tanggal 10 Agustus 2013 yang lalu, Persekutuan Karlsruhe mengangkat tema disk...
Di tengah kondisi pandemi Corona saat ini, mungkin terkadang kita merasa takut. Apa yang menakutkan dari Covid-19? Karena penyakit ini bisa menular secara tanpa kita sadari , dan pada saat kita menyadarinya, seringkali sudah terlambat. Karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian . Meskipun wajar kalau kita merasa takut terhadap virus Sars-Cov-2, apakah kita sadar kalau ada yang sebenarnya lebih menakutkan dari virus Corona, yaitu DOSA . Mengapa? Karena seringkali kita hidup di dalam dosa tanpa kita sadari , dan pada saat kita menyadarinya, seringkali sudah terlambat. Karena dosa pasti menyebabkan kematian , yang bukan sekedar kematian tubuh, tetapi kematian jiwa yang kekal . Kalau saat ini belum ada vaksin dan obat untuk virus Corona, tapi puji Tuhan kalau kita sudah memiliki jalan keluar dari dosa, yaitu Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib. Mari kita ambil langkah: Meninggalkan kecintaan kita terhadap dunia Meninggalkan cara hidup kita yang lama, yang mencintai ...
Ada seorang laki-laki yang sedang sibuk mencari jam tangan peninggalan dari kakek nya yang sangat berharga. Berjam-jam lamanya dia mencari di gudang, tetapi tidak dapat menemukan barang yang dicari. Sampai pada akhirnya anak dari orang tersebut pulang dari sekolah, dan anak ini pun ikut membantu ayahnya mencari jam tersebut. Semuanya sia-sia. Lalu anak ini meminta kepada ayahnya agar ayahnya memberikan dia kesempatan untuk mencari jam tangan itu sendiri. Dan ayahnya pun menyetujuinya. Lalu anak tersebut masuk ke gudang. Beberapa menit kemudian, anak tersebut keluar dari gudang, sambil memberikan jam tangan yang dicari-cari tersebut. Pada waktu ayahnya bertanya bagaimana dia bisa menemukan jam tersebut, si anak lalu menjawab, "Caranya, saya masuk ke dalam gudang, lalu saya duduk diam di sana, pada saat saya bisa mendengar bunyi detakan jam tersebut, tidak terlalu sulit untuk menemukan jam tersebut." Mungkin kita tidak pernah mencari jam berharga yang hilang, tapi seringkal...
Kommentare
Kommentar veröffentlichen