Tubuh Kristus

Ada sebuah lagu berbahasa jerman, yang menurut saya teks nya sangat baik, terutama untuk diwujudkan di dalam sebuah persekutuan/gereja manapun. Dan sekarang saya mau share sedikit teks lagu ini, termasuk terjemahannya.

Refr.: Gut, dass wir einander haben, gut, dass wir einander sehn,
Sorgen, Freuden, Kräfte teilen und auf einem Wege gehn.
Gut, dass wir nicht uns nur haben, dass der Kreis sich niemals schließt
und dass Gott, von dem wir reden hier in unsrer Mitte ist.

(Terjemahan Refr.: Baik, bahwa kita saling memiliki, bahwa kita saling bertemu,
saling berbagi Masalah, Sukacita, dan Kekuatan, dan berjalan di jalan yang sama
Baik, bahwa kita gak hanya memiliki diri kita,
bahwa lingkaran (hubungan/persekutuan) ini tidak akan pernah berakhir/terputus,
dan bahwa Allah, yang kita bicarakan, hadir di tengah-tengah kita
)

1. Keiner, der nur immer redet; keiner, der nur immer hört.
Jedes Schweigen, jedes Hören, jedes Wort hat seinen Wert.
Keiner widerspricht nur immer; keiner passt sich immer an.
Und wir lernen, wie man streiten und sich dennoch lieben kann.

(Terjemahan 1. Tidak ada, orang yang hanya berbicara, tidak ada, yang hanya selalu mendengar.
Setiap Kebisuan (ketidakberbicaraan), setiap Mendengar (momen saat
mendengar), setiap Kata-kata memiliki nilainya sendiri (adalah berharga - red)
Tidak ada, yang selalu menentang, dan tidak ada yang selalu cocok/setuju.
Dan kita belajar, bagaimana orang bertengkar, tetapi meskipun
demikian tetap dapat mengasihi
)

Khusus di bait 1 ini, saya diberkati sekali, terutama di kalimat terakhir, bahwa kita ak mungkin selalu bertengkar, dan sekaligus gak mungkin selalu setuju. Di sini menunjukkan sebuah keseimbangan yang begitu indah. Kecenderungan yang sekarang ada di persekutuan adalah, kalau gak setuju, kita bertengkar, atau kalau gak mau bertengkar, kita diamkan saja. Tapi di lagu ini dikatakan, bagaimana kita gak mungkin menghindari perbedaan pendapat, pertengkaran, tetapi meskipun demikian, tetap bisa saling mengasihi. Pertengkaran itu tetap diperlukan, *tetapi dengan dasar kasih*, sehingga kita bisa saling belajar, dan saling bertumbuh. Bahaya dari menghindari pertengkaran adalah, kita akhirnya berjalan di dalam persekutuan, bukan di jalan yang sama. Masing2 ke jalannya masing2, karena takut menyinggung, dsb. Alangkah indahnya, kalau kita "bebas bertengkar", tetapi bisa tetap saling mengasihi :-)

2. Keiner, der nur immer jubelt; keiner, der nur immer weint.
Oft schon hat uns Gott in unsrer Freude, unserm Schmerz vereint.
Keiner trägt nur immer andre, keiner ist nur immer Last.
Jedem wurde schon geholfen; jeder hat schon angefasst.

(Terjemahan: 2. Tidak ada, yang selalu merayakan (bersukacita - red); tidak ada, yang selalu menangis.
Seringkali Allah telah menyatukan sukacita kita di dalam penderitaan kita.
Tidak ada yang selalu menanggung (menolong - red) yang lain, dan tidak ada yang selalu menjadi beban.
Setiap orang saling ditolong, dan setiap orang saling menjamah (menolong - red)
)

Biasanya di dalam sebuah persekutuan, ataupun perkumpulan manapun, ada orang2 yang punya kencenderungan untuk condong ke ekstrim kiri, yang mana gak mau jadi beban, maunya jadi penolong buat orang lain, gak mau menyusahkan orang lain, dan di lain sisi, ada orang2 yang condong ke ekstrim kanan, yang mana merasa "saya tidak mampu apa2", karena itu lebih baik saya diam. Atau mungkin ada juga ekstrim atas (istilah karangan saya sendiri :-D), yang mengatakan, bahwa, saya lebih baik gak usah banyak ikut campur, karena saya gak mau jadi pahlawan, ataupun gak mau jadi beban. Tapi di lagu ini, saya diingatkan sekali lagi, bahwa persekutuan yang indah, bukanlah persekutuan yg condong baik ke kanan, ke kiri, ataupun ke atas, melainkan menyatukan ketiga hal tsb. Ada saat nya kita menjadi beban buat orang lain, bersedih, membuat sedih, ada kalanya kita menolong orang lain, bersukacita, dan ada juga saatnya di mana kita mgkn "gak dianggap" di dalam persekutuan, karena memang lg "gak ada urusannya". Tp di situlah kita saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Yang merasa hebat, menyadari ada kalanya dia lemah. Dan yang merasa lemah, menyadari bahwa ada kalanya dia harus siap untuk diperlukan.

3. Keiner ist nur immer schwach und keiner hat für alles Kraft.
Jeder kann mit Gottes Gaben das tun, was kein andrer schafft.
Keiner, der noch alles braucht und keiner, der schon alles hat.
Jeder lebt von allen andern; jeder macht die andern satt.

(Terjemahan: 3. Tidak ada yang selalu lemah dan tidak ada yang mempunyai kekuatan untuk segala hal.
Setiap orang bisa melakukan sesuatu/ dengan karunia Allah/, yang
mana gak dimiliki (gak mampu dilakukan) oleh orang lain.
Tidak ada orang yang membutuhkan segala sesuatu, dan tidak ada yang sudah memiliki segala sesuatu.
Setiap orang hidup/ada dari yang lainnya. Setiap orang membuat yang lainnya kenyang
)

Masih berhubungan dengan bait sebelumnya, di sini jg dikatakan, setiap orang punya perbedaan, yang bisa saling melengkapi. Semua saling membutuhkan, semua saling dibutuhkan. Kita hidup dgn pertolongan org lain, dan kita jg hidup untuk "mengenyangkan" (memenuhi kebutuhan) orang lain.

Dan 1 hal yang tidak bisa dilupakan adalah, bahwa semuanya hanyalah oleh karunia dari Allah. Karena kita semua adalah bagian dari tubuh Kristus. Gak ada yang merasa "lebih bertanggung jawab", dan gak ada yang merasa "gak betanggung jawab" atau "lebih gak bertanggung jawab" (dalam artian, saya gak perlu aktif, karena sudah ada org yang "lebih bertanggung jawab"), itu semua adalah tanggung jawab kita bersama, karena kita bersama2 dengan kasih karunia dari Tuhan adalah bagian dari Tubuh Kristus yang sama2 harus kita bangun. Kita adalah bagian di dalamnya. 1 sakit, semua sakit (bukan secara harafiah), 1 hancur, semua hancur. Saya mau menekankan sekali lagi, bahwa kita tidak berusaha untuk "menghindari" atau "melarikan diri" dari pertengkaran, tetapi dalam setiap pertengkaran /perselisihan yang boleh kita jalani di dalam persekutuan, hendaknya kita boleh menjalankannya atas dasar kasih. Sama seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Syukur bagi Kristus yang telah memberi kita kesempatan untuk ambil bagian "di dalam TubuhNya".

Sebagai sedikit renungan, saya mau mengajak kita untuk sama2 bisa meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan dari kitab 1 Korintus 12:4-27. Agak panjang, tapi saya rasa bisa bermanfaat bagi kita semua. (PS: ayat dicantumkan di akhir email)

Kerinduan saya adalah, semoga teks lagu ini boleh menginspirasi kita semua dalam bersekutu dengan saudara seiman di manapun kita berada, dan kita boleh merasakan pentingnya persekutuan, dan pentingnya peran kita dalam persekutuan.

Akhir kata, Ibrani 10:24-25: Karena itu, marilah kita saling memperhatikan, supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Dan janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang semakin mendekat.

Matius 22:37-40 Jawab Yesus kepadanya: "*Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu*. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: *Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri*. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

1 Korintus 12:4-27 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Kommentare

Beliebte Posts aus diesem Blog

Hikmat Allah dan Hikmat Manusia

Takut?