Mencari dan Menemukan

Ada seorang laki-laki yang sedang sibuk mencari jam tangan peninggalan dari kakek nya yang sangat berharga. Berjam-jam lamanya dia mencari di gudang, tetapi tidak dapat menemukan barang yang dicari. Sampai pada akhirnya anak dari orang tersebut pulang dari sekolah, dan anak ini pun ikut membantu ayahnya mencari jam tersebut. Semuanya sia-sia. Lalu anak ini meminta kepada ayahnya agar ayahnya memberikan dia kesempatan untuk mencari jam tangan itu sendiri. Dan ayahnya pun menyetujuinya.

Lalu anak tersebut masuk ke gudang. Beberapa menit kemudian, anak tersebut keluar dari gudang, sambil memberikan jam tangan yang dicari-cari tersebut. Pada waktu ayahnya bertanya bagaimana dia bisa menemukan jam tersebut, si anak lalu menjawab, "Caranya, saya masuk ke dalam gudang, lalu saya duduk diam di sana, pada saat saya bisa mendengar bunyi detakan jam tersebut, tidak terlalu sulit untuk menemukan jam tersebut."

Mungkin kita tidak pernah mencari jam berharga yang hilang, tapi seringkali saya mendengar ada banyak orang yang mencari kehendak Tuhan dalam kehidupannya, baik itu untuk menemukan jurusan kuliah yang cocok, pekerjaan yang cocok, mencari pasangan hidup, sampai mencari tujuan hidup. Tapi sayangnya, kebanyakan orang tidak betul-betul mencari, sehingga tidak menemukannya, sampai pada akhirnya hanya terus berjalan mengikuti arus kesibukan kehidupan, dan "memungut" apa saja yang kebetulan bisa diambil.

Tidak terlalu mengherankan kita tidak bisa menemukan kehendak Tuhan dalam banyak hal di kehidupan kita, jika memang kehidupan kita sendiri dipenuhi oleh kesibukan dan kebisingan yang ada di dalam hidup kita sehari-hari. Jangankan menemukan, seringkali bahkan kita sama sekali tidak punya kesempatan untuk bertanya langsung kepada Tuhan. Seringkali hidup kita selalu dipenuhi dengan kegiatan, baik itu bekerja, bersosialisasi dengan teman, belajar, ataupun bermain. Apalagi di jaman smartphone ini, di mana bahkan saat-saat tenang kita pun selalu diisi dengan kesibukan bersama smartphone kita. Baik itu sekedar men-scroll media sosial tanpa tujuan, ataupun bermain game.

Mari kita mulai untuk memberikan waktu tenang di dalam hidup kita untuk bertemu dengan Tuhan. Sisihkan waktu 15-30 menit setiap hari yang kita khususkan untuk membaca dan merenungkan FirmanNya, mendengar suaraNya, sampai akhirnya kita bisa mulai menemukan kehendakNya di dalam hidup kita.

Kommentare

Beliebte Posts aus diesem Blog

Hikmat Allah dan Hikmat Manusia

Takut?

Tubuh Kristus